Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Mantan Mutiara Terpendam MU Ditahbiskan Jadi Pastor (Oleh Marco Tampubolon, 10 Jul 2017)

Gambar
Mantan pemain Manchester United (MU), Philip Mulryne, menjalani babak baru dalam hidupnya. Setelah meninggalkan lapangan hijau, pria 39 tahun itu beralih jadi pastor. Mulryne pernah bersanding dengan sederet nama besar di skuat (MU). Peluangnya menjadi bintang sangat terbuka saat mantan manajer MU, Sir Alex Ferguson, merekrutnya ke tim utama Setan Merah--julukan MU, tahun 1997 lalu. Mulryne mencuri hati Fergie setelah ikut ambil bagian membawa tim remaja MU menjuarai Piala FA 1995. Bersama tim utama, Mulryne bersanding dengan pemain sekelas Ryan Giggs hingga David Beckham dan bergaji 600 ribu pound sterling setahun. Sayang, Mulryne jadi mutiara terpendam bersama Setan Merah. Tiga tahun memperkuat Setan Merah, Mulryne hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Pemain kelahiran Belfast in 1978 itu bahkan lebih dulu menjalani debut di timnas Irlandia daripada MU.

RD. Yos Bintoro: Pastor Langka di Lingkungan TNI AU

Gambar
Meski mengenakan pakaian dinas militer, Pastor Yos Bintoro Pr disapa para karbol (calon perwira AU) dengan ucapan, ”Selamat pagi, Romo”. Bukan layaknya militer, ”Selamat pagi, Mayor”. Hal itu dialami Romo Yos, sapaan akrabnya, setiap kali ia memasuki Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta untuk mengajar. Terhitung sejak 1 Oktober 2007, kepangkatan Romo Yos telah naik satu tingkat, dari kapten menjadi mayor. Romo Yos tidak saja dikenal akrab oleh mereka yang Katolik. ”Saya juga dipercaya oleh mereka yang bukan Katolik,” tutur perwira rohani Katolik ini. Sejak 1997, ia bertugas sebagai pastor militer di AAU Yogyakarta. Uskup Agung Jakarta Julius Kardinal Darmaatmadja SJ menugaskannya pertama kali sebagai pastor militer. Saat itu, teman-teman dekatnya mengingatkannya agar bersiap-siap frustrasi menjadi pastor tentara. Romo Yos mengakui, di masa pencariannya berkarya sebagai pastor militer, ia sempat frustrasi selama empat tahun. ”Saya menjadi tentara kok begini, sia-

Panggilan Hidup Kristiani dan Cara Menghayatinya (bag 2)

Gambar
Menghayati Panggilan Hidup Kristiani Dalam dan Melalui Ekaristi Bagaimanakah cara kita menghayati panggilan melalui pilihan jenis hidup dan peran-peran yang kita lakukan? Bagaimanakah kita dapat mengaitkan panggilan hidup kekal dengan pilihan hidup berikut peran-peran yang ada? Bergaul lebih akrab dengan Tuhan Yesus dengan bertekun merayakan ekaristi dan mendoakan doa adorasi ekaristi.  Dengan menjalin hubungan erat dengan Tuhan dan membangun persaudaraan sejati dengan jemaat, kita ikut berjuang membangun Tubuh Kristus yang hidup, untuk melanjutkan Karya Allah di dunia. Mungkin tidak ada yang berubah dengan pilihan hidup dan peran-peran kita. Barangkali yang berubah adalah cara kita memandang dan memaknai panggilan hidup kristiani kita.  Pertanyaan kita terkait misteri panggilan hidup kristiani akan berubah seiring dengan makin terarahnya hidup kepada Allah Tritunggal. Dan saya percaya bahwa jawabannya sedikit-demi-sedikit akan terungkap seiring dengan makin dekatnya hubun

Panggilan Hidup Kristiani dan Cara Menghayatinya (bag 1)

Gambar
Apakah Panggilan Hidup Kristiani? Kata “panggilan” mengandung banyak makna. Dalam konteks iman kata panggilan ini dikenakan kepada orang-orang yang “menanggapinya”, yaitu yang percaya dan mengikuti kehendak Allah. Sedangkan “hidup kristiani” adalah suatu cara hidup yang diajarkan dan diwariskan oleh Yesus Kristus, Putera Allah, kepada para pengikut-Nya. Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa Batas. Berdasarkan keputusan-Nya yang dibuat Karena kebaikan semata-mata, Ia telah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia itu dapat mengambil bagian dalam kehidupan-Nya

Firman Allah Yang Hidup (Buletin Rhema Edisi 127, 27 Juli 2017) - Hal 5-8

Gambar
Berikut ini adalah BULETIN RHEMA Edisi 127, halaman 5-8 Kembali ke: Firman Allah Yang Hidup (Buletin Rhema Edisi 127, 27 Juli 2017) - Hal 1-4

Firman Allah Yang Hidup (Buletin Rhema Edisi 127, 27 Juli 2017) - Hal 1-4

Gambar
"Teknologi baru tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi melainkan juga memengaruhi komunikasi itu sendiri sedemikian rupa sehingga orang menegaskan bahwa kita sementara hidup dalam suatu periode transformasi budaya yang besar. Sarana penyebaran informasi dan pengetahuan ini melahirkan suatu cara baru belajar dan berpikir dengan peluang-peluang yang belum pernah terjadi guna menegakkan antar hubungan dan membangun persekutuan," ujar Paus Benediktus XVI, dikutip dari halaman situs Vatikan. Maka agar penyebaran informasi tentang kegiatan PD Rhema, program-program PD Rhema, kesaksian teman-teman PD Rhema, dan apa pun yang biasa dimuat di Buletin Rhema bisa dibaca secara online. Pada edisi yang ke 127 ini, Buletin Rhema untuk pertama kali dipublikasikan di blog pdrhema.blogspot.com. Semoga dengan dipublikasikannya Buletin Rhema secara online ini, segala karya sahabat Rhema bisa menjadi berkat bagi lebih banyak orang.   mari lanjutkan membaca di