Mantan Mutiara Terpendam MU Ditahbiskan Jadi Pastor (Oleh Marco Tampubolon, 10 Jul 2017)


Mantan pemain Manchester United (MU), Philip Mulryne, menjalani babak baru dalam hidupnya. Setelah meninggalkan lapangan hijau, pria 39 tahun itu beralih jadi pastor.

Mulryne pernah bersanding dengan sederet nama besar di skuat (MU). Peluangnya menjadi bintang sangat terbuka saat mantan manajer MU, Sir Alex Ferguson, merekrutnya ke tim utama Setan Merah--julukan MU, tahun 1997 lalu. Mulryne mencuri hati Fergie setelah ikut ambil bagian membawa tim remaja MU menjuarai Piala FA 1995. Bersama tim utama, Mulryne bersanding dengan pemain sekelas Ryan Giggs hingga David Beckham dan bergaji 600 ribu pound sterling setahun. Sayang, Mulryne jadi mutiara terpendam bersama Setan Merah. Tiga tahun memperkuat Setan Merah, Mulryne hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Pemain kelahiran Belfast in 1978 itu bahkan lebih dulu menjalani debut di timnas Irlandia daripada MU.
Selama berseragam MU (1997-99), Mulrune hanya tampil sekali. Selebihnya, Ferguson lebih memilih pemain-pemain seperti David Beckham, Nicky Butt, Paul Scholes, Andy Cole, dan Ole Gunnar Solskjaer menempati posisi yang bisa diperankannya.

Sadar tak punya tempat di MU, Mulryne memutuskan pindah. Namun kariernya terus merosot sampai akhirnya pensiun pada usia 31 akibat cedera. Sebelumnya gantung sepatu dia sempat membela Norwich City, Cardiff, Leyton Orient, dan Kings Lynn.

Jauh dari lapangan hijau, Mulryne mulai mendalami agama Katolik. Mulryne kemudian masuk Seminari Diocesan di Saint Malachy's Belfast. Dia juga pernah kuliah di Queens University, Maryvale Institute, dan masuk seminari Pontifical Irish College di Roma.

Oktober tahun lalu, Mulryne diangkat sebagai diakon. Setelah itu, dia lalu ditahbiskan sebagai pastor, Sabtu (8/7/2017). Mulryne dikukuhkan oleh uskup Archbishop Joseph Augustine Di Noia yang sengaja terbang dari Roma, Italia, ke Dublin, Irlandia.

 m.liputan6.com/amp/3018018/mantan-mutiara-terpendam-mu-ditahbiskan-jadi-pastor
Tak Ada Jalan Pintas-- 1 hal

Keberhasilan tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Apakah kita tahu apa itu kemujuran? Apakah kita dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya. Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kita melangkahkan kaki  melalui anak tangga satu per satu.


Tak perlu repot-repot membuang waktu untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa berhasil jika kita tak merasa puas? Hargailah setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.

Amatilah jalan lurus. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kita yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kita menjadi diri kita sendiri.



iphincow.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panggilan Hidup Kristiani dan Cara Menghayatinya (bag 1)

Panggilan Hidup Kristiani dan Cara Menghayatinya (bag 2)